- Caulerpa
peltata dengan ciri morfologinya mempunyai talus tegak dengan
permukaan stipe halus dan blade berbentuk lembaran, sedangkan model
percabangan yaitu pectinate (cabang talus tumbuh pada
satu sisi), sedangkan holdfast berbentuk stolon yang tumbuh tegak atau
merambat di substrat, berwarna hijau, panjang stipe atau menyerupai
batang. Habitat banyak ditemukan di substrat berpasir maupun menempel pada
karang dan sering terdapat di zona pasang surut atau intertidal.
- Halimeda
opuntia dengan ciri morfologinya mempunyai talus kompak, bentuk
blade berupa lembaran-lembaran kecil dengan permukaan kasar. Percabangan
segmen bertumpuk menjalar dan membentuk pertumbuhan baru. Segmen relatif
kecil berbentuk pipih, bulat, dan bergelombang. Warna bagian bawah yang menyerupai
blade biasanya berwarna putih dan bagian atas permukaan berwarna hijau tua
atau hijau mudah. Tunas segmen baru terletak pada segmen utama pada bagian
lekukan. Umumnya habitatnya berada pada sela-sela karang yang hidup atau
mati, batu, pecahan karang dan berpasir. Holdfast menyerupai kumpulan akar
serabut yang mampu melekat pada substrat maupun partikel pasir.
- Halimeda
macrophysa dengan ciri morfologinya mempunyai talus kompak,
permukaan agak kasar dengan bentuk blade berupa lembaran. Bentuk holdfast
atau akar menyerupai serabut. Percabangan dari spesies ini yaitu dichotomus (bercabang
dua) atau trichotomus (bercabang tiga), warna hijau tua
atau hijau mudah, dimana segmen tepi berlekuk-lekuk. Habitat dari alga ini
yakni pada substrat sela-sela batu karang atau menempel pada karang mati,
selain itu tumbuh pada daerah pantai yang memiliki perairan yang jernih.
- Tydemania
expeditionis dengan ciri morfologinya mempunyai talus tegak keras
dan bulat, dalam talus utama lurus dengan interval 1 cm antara talus yang
lain. Warna hijau tiap gulungan talus, sedangkan pertumbuhan thallinya
dengan percabangan dichotomus (becabang dua) atautrichotomus (bercabang
tiga). Bentuk holdfast berbentuk rhizoid. Habitatnya pada substrat karang
dan berpasir, umumnya dapat ditemukan pada kedalaman 5-30 m kemudian
jarang dijumpai di areal terumbu karang.
- Valonia
ventricosa dengan ciri morfologinya mempunyai talus bulat dengan
permukaan halus, berwarna hijau tua, berdinding tipis, melekat pada
substrat dengan holdfast berbentuk cakram pelekat, tidak bercabang.
Kebanyakan ditemukan soliter, habitatnya banyak ditemukan di zona pasang
surut atau daerah intertidal. Hidupnya menempel pada batu karang atau
pecahan karang. Kadang juga sebagai epifit pada tanaman lamun.
Penyebarannya banyak ditemukan di perairan tropis dan subtropis.
- Neomeris
annulata dengan ciri morfologinya mempunyai talus silinder,
tabung dengan tinggi biasanya mencapai 30 mm. Alga ini memiliki permukaan
halus dan licin. Bentuk holdfastnya yaitu rhizoid dan memiliki warna hijau-keputihan
atau bagian ujung talus warna hijau dan bagian bawah berwarna putih,
percabangan terdapat cabang utama. Habitatnya tumbuh menempel pada
substrat batu, karang hidup dan karang mati.
- Codium
arabicum dengan ciri morfologinya mempunyai talus saling
berkaitan antara satu thalli dengan thalli yang lain. Permukaan lunak dan
halus. Warna hijau muda atau hijau tua. Bentuk holdfast yang melekat pada
substrat yaitu rhizoid. Habitatnya tumbuh menyebar di zona intertidal dan
subtidal dengan substrat berkarang atau berpasir.
- Dictyota
dichotoma dengan ciri morfologinya mempunyai talus berbentuk
pipih seperti pita, dengan permukaan talus halus berwarna coklat tua.
Pinggiran yang berbentuk blade atau daun yaitu bergelombang atau bergerigi
dan ujung daun ada yang runcing, tumpul atau rata. Percabangan dichotomus
(bercabang dua) atau trichotomus (bercabang tiga) membentuk rumpun yang
rimbun. Habitat dari spesies alga ini yakni substrat berkarang, berbatu
dan daerah terumbuh karang.
- Colpomenia
peregrina dengan ciri morfologinya mempunyai talus lembaran,
dengan permukaan licin, halus dan lunak fleksibel (gelatinous). Bentuk
holdfast yaitu cakram sederhana, pola warna dari alga ini yaitu merah tua,
merah muda atau kecoklat-coklatan. Tidak memiliki percabangan. Berimbun
dan tumbuh melekat pada substrat berkarang, berbatu, berpasir dan di
daerah sisi luar rataan terumbu karang yang umumnya selalu terendam air
laut dan terkena ombak langsung.
- Hormophysa
cuneiformis dengan ciri morfologinya mempunyai talus tegak,
rimbun dan permukaan halus. Bentuk holdfastnya seperti cakram dan rhizoid
pendek, yang melekat pada substrat. Bagian pangkal thalli menyerupai
tangkai, warna coklat mudah. Percabangannya tidak beraturan dimana
cabang-cabang talus tumbuh pada talus utama atau polystichous.
Habitat dari spesies alga ini yaitu hidup di zona pasang surut atau zona
intertidal dan bagian subtidal dengan substrat berkarang, berpasir dan
berbatu.
- Turbinaria
decurrens dengan ciri morfologinya mempunyai talus yang
menyerupai stipe tegak, kasar dan terdapat bekas-bekas percabangan,
sedangkan bentuk bladenya yang menyerupai kerucut segitiga dengan pinggir
bergerigi dan bagian tengah blade atau daun melengkung ke dalam.
Percabangannya ferticillate atau cabang-cabang talus tumbuh dengan melingkari
talus sebagai sumbu utama. Holdfastnya berbentuk cakram kecil. Warna hijau
tua, hijau tua dan orange.
- Amphiroa
foliacea dengan ciri morfologinya mempunyai talus bersegmen
pendek, pada bagian bawah silindris, sedangkan bagian atas agak runcing.
Rimbun dengan percabangan talusdichotomus atau bercabang dua
dan dapat mencapai tinggi sekitar 5-10 cm. Substansi talus keras dan rapuh
mengandung zat kapur. Habitat spesies alga ini yakni substrat berkarang
dan umumnya di daerah rataan terumbu karang.
- Actinotrichia
fragilis dengan ciri morfologinya mempunyai talus bulat, keras
dengan permukaan kasar. Membentuk rumpun dan rimbun, dengan percabangan
dichotomus (mendua arah). Melekat pada substrat dengan alat tempel
(holdfast) yang kecil berbentuk cakram. Warna merah muda, orange atau
pirang.
- Gracilaria
salicornia dengan ciri morfologinya mempunyai talus bulat, licin,
berbuku-buku atau bersegmen-segmen. Alga ini biasanya membentuk rumpun.
Sedangkan percabangan talusnya berbentuk polystichous atau
banyak cabang pada talus utama. Bentuk holdfast yang melekat pada substrat
yaitu rhizoid. Alga spesies ini memiliki warna talus hijau dan kuning di
bagian apeks thalli. Habitatnya pada karang, berpasir dan di daerah rataan
terumbu karang yang tumbuh menempel.
Thallus bentuk silindris dengan permukaan
licin, cartilagunaeus, warna cokelat tua, hijaukuning atau
merah ungu. Ciri khusus secara morfologis, jenis ini memiliki duri-duri yang
tumbuh berderet melingkar , berbuku-buku pendek 1-1,5 cm. Percabangan dichotomus tidak
teratur membentuk rumpun yang merimbun di bagian atas. Ujung thallus tumpul
agakmembentuk lubang. Tinggi rumpun mencapai 5-7 cm (Anonim, 2009). Pada
familia ini ditemukan 2 jenis antara lain : Eucheuma serra (gambar
19) dengan ciri-ciri thallus bentuk silendrik berdaging dan kuat
dengan bintil-bintil atau duri yang mencuat ke samping, permukaan licin dengan
warna thallus merah kecokelatan. Habitat tumbuh di bawah air
surut dengan menempel kuat pada batu karang. Jenis ini banyak dibudidayakan
sebagai penghasil agar-agar dan bahan makanan lainnya (Romimohtarto, 2005) ,dan Galaxaura rugosa(gambar
20) dengan ciri-ciri bentuk thallus silindris pada bagian pangkal sampai ujung,
segmenthallus 0,5-1 cm, bagian ujung meruncing, rumpun lebih banyak
membentuk percabangan di bagian atas cabang utama (Anonim, 2009).
Turbinaria memiliki ciri-ciri morfologi, daur
hidup, cara reproduksi dan habitat seperti Sargassum hanya
saja bentuk filoidnya menyerupai terompet (Setyawan,2000). Ganggang pirang (Turbinariasp.)
termasuk ke dalam classis Phaeophyceae karena berwarna pirang karena dalam kromatoforanya
terkandung klorofil a, karoten, dan santofil, tetapi terutama fikosantin yang
menutupi warna lainnya dan yang menyebabkan ganggang itu berwarna pirang. Turbinaria sp.
termasuk dalam Ordo Fucales karena talusnya berbentuk pita, kaku seperti kulit,
bercabang-cabang menggarpu dan melekat dengan alat pelekat yang berbentuk
cakram. Ujung-ujung talus agak membesar dan mempunyai lekukan-lekukan yang
disebut konseptakel. Tubuhnya seperti pohon atau semak yang seolah mempunyai
akar, batang dan daun. Daunnya menggangsing melebar hingga distal akhir
membentuk batas helaian mahkota melalui barisan gigi. Bentuk talus seperti
terompet. Habitat dari Turbinaria sp. (ganggang pirang)
yaitu di laut. Vesikula berada di tengah mahkota. Gametangia berongga pada permukaan
reseptakel, talus bercabang mempunyai filoid seperti piramida atau corong yang
melekat pada sumbu utama. Gelembung udara terletak pada filoid. Pada umumnya
species ini ditemukan pada karang dengan pasang surut rendah dan area subtidal
sampai ke daerah ke ombak sedang hingga ombak tinggi atau zona terang. Termasuk
dalam ordo Fucales karena mempunyai talus berbentuk pita yang
ditengah-tengahnya diperkuat oleh suatu rusuk tengah, kaku seperti kulit,
bercabang-cabang menggarpu dan melekat pada batu dengan alat pelekat yang
berbentuk cakram (Lovelles, 1989).
Menurut literature yang kami dapat bahwa jenis algae yang
kita dapatkan mempunyai nama latin Padina Australis Hauck. Algae jenis ini
memiliki ciri-ciri bentuk thallus seperti kipas membentuk segment-segment
lembaran tipis (lobus) dengan garis-garis berambut radial dan perkampuran di
bagian permukaan daun.Warna coklat kekuning-kuningan atau kadang kadang memutih
karena terdapat perkapur.